IKATAN KIMIA
Pengantar:
Pada bab struktur atom dan sistem periodik unsur, Anda sudah mempelajari bahwa sampai saat ini jumlah unsur yang dikenal manusia, baik unsur alam maupun unsur sintetis telah mencapai sebanyak 118 unsur. Tahukah Anda bahwa di alam semesta ini sangat jarang sekali ditemukan atom berdiri sendirian, tapi hampir semuanya berikatan dengan dengan atom lain dalam bentuk senyawa, baik senyawa kovalen maupun senyawa ionik. Pernahkah Anda membayangkan berapa banyak senyawa yang dapat terbentuk di alam semesta ini? Mengapa atom-atom tersebut dapat saling berikatan satu dengan yang lain? Apakah setiap atom pasti dapat berikatan dengan atom-atom lain? Apakah ikatan antar atom dalam senyawa – senyawa di alam ini semuanya sama? Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaanpertanyaan tersebut, Anda harus mempelajari bab Ikatan kimia ini. Pada bab ini Anda akan mempelajari apakah ikatan kimia itu, mengapa atom atom dapat saling berikatan, apa saja jenis-jenis ikatan kimia, dan lain-lain.
Peta Kedudukan Materi Ikatan Kimia
Peta Konsep Ikatan Kimia
Materi Prasyarat
Sebelum mempelajari modul ini dengan materi Ikatan Kimia, harus telah menguasai materi Teori Atom. Di samping itu kita juga sudah harus menguasai materi Sistem Periodik, karena kedua materi tersebut amat diperlukan untuk dapat memahami modul ini.
Petunjuk Penggunaan Modul
1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti, karena dalam skema modul akan tampak kedudukan modul yang sedang kita pelajari ini di antara modul-modul lainnya.
2. Pahami setiap materi yang akan menunjang penguasaan kamu dengan membaca secara teliti. Kerjakan tes formatif dan evaluasi sebagai sarana latihan.
3. Jawablah tes formatif dengan jawaban singkat dan jelas, serta kerjakan sesuai dengan kemampuan kamu setelah mempelajari modul ini.
4. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan jika dirasa perlu konsultasikan dengan guru/instrukturt.
5. Catatlah kesulitan yang kamu temui dalam modul ini dan tanyakan kepada guru/instruktur pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi yang berhubungan dengan materi modul ini agar kamu mendapatkan pengetahuan tambahan.
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian ikatan kimia.
2. Menyebutkan macam-macam ikatan kimia.
3. Menjelaskan proses terjadinya ikatan ionik.
4. Memberikan contoh senyawa-senyawa ionik.
5. Memperkirakan rumus senyawa ionik yang terbentuk dari reaksi unsur logam dan unsur nonlogam.
6. Menjelaskan proses terjadinya ikatan kovalen.
7. Memberikan contoh senyawa-senyawa kovalen.
8. Menjelaskan pengertian ikatan kovalen koordinasi.
9. Menuliskan rumus struktur Lewis dari senyawa kovalen.
10. Menentukan jenis ikatan kimia dari beberapa rumus senyawa
Pretest
1. Apakah semua atom unsur-unsur bersifat stabil?
2. Bagaimanakah cara atom mencapai kestabilan?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi.
4. Mengapa tetesan air dapat ditarik oleh medan magnet, sedang tetesan bensin tidak?
5. Mengapa logam dapat dibengkokkan dan diulur, sedangkan kapur tidak dapat?
Materi Pembelajaran:
KONFIGURASI ELEKTRON YANG STABIL
Hampir semua atom membentuk ikatan dengan atom-atom lain. Tetapi ada enam unsur lain yang tidak bersifat demikian, yaitu unsur-unsur gas mulia yang terdiri dari: helium (2He), neon (10Ne), argon (18Ar), krypton (36Kr), xenon (54Xe), dan radon (86Rn). Unsurunsur gas mulia hampir tidak membentuk ikatan dengan atom lain dan karena tidak reaktifnya maka sering disebut gas inert. Gas mulia yang
paling dikenal adalah helium, neon, dan argon dengan struktur elektron (disebut rumus titik elektron Lewis) sebagai berikut. Gambar 1. Struktur Elektron Helium, Neon, dan Argon Kecuali helium yang memiliki 2 elektron (duplet), semua gas mulia memiliki 8 elektron (oktet) pada kulit terluarnya. Susunan yang demikian menurut Kossel dan Lewis sangat stabil, sehingga atom-atom gas mulia tidak menerima elektron ataupun melepaskan electron terluarnya. Hal inilah yang menyebabkan mengapa gas mulia sangat stabil.
Gambar 1. Struktur Elektron Helium, Neon, dan Argon Kecuali helium yang memiliki 2 elektron (duplet), semua gas mulia memiliki 8 elektron (oktet) pada kulit terluarnya.
Atom-atom lain agar stabil berusaha memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia. Kecenderungan ini bisa terjadi dengan membentuk ikatan kimia antar atom yang satu dengan atom lainnya. Cara untuk mencapai hal itu adalah:
a. Melepaskan elektron terluarnya sehingga terjadi ion positif (kation). Misalnya, atom Na yang tidak stabil melepaskan satu electron valensinya menjadi ion Na+ dengan konfigurasi elektron seperti neon.
b. Menerima elektron dari atom lain sehingga terjadi ion negatif (anion). Misalnya, atom Cl yang tidak stabil menerima tambahan satu elektron, sehingga menjadi ion Cl- dengan konfigurasi elektron seperti argon.
Perubahan Struktur Elektron Atom Cl menjadi Ion Cl- Serah terima elektron yang terjadi dari penggabungan kedua cara di atas disebut ikatan ion.
c. Menggunakan pasangan elektron secara bersama-sama oleh atom-atom yang berikatan. Atom 17Cl (2. 8. 7) yang tidak stabil bisa menjadi stabil dengan cara menggunakan bersama satu pasang elekltron dengan atom klor yang lain sehingga terbentuk molekul fluor, F2. Dengan demikian masing-masing atom akan memiliki konfigurasi elektron yang stabil seperti gas mulia argon (2. 8. 8). Pembentukan molekul dengan cara ketiga ini disebut ikatan kovalen.
Perubahan Struktur Elektron Atom Cl menjadi Molekul Cl2
Serah Terima Elektron Pada Pembentukan Natrium Klorida, NaCl.Secara sederhana kristal NaCl digambarkan seperti berikut.
Gambar 6. Susunan Ion dalam Kristal Natrium Klorida, NaCl
Bentuk kristal ionik, seperti NaCl, setiap Na+ (merah) dikelilingi 6 anion Cl dan sebaliknya Cl
(hijau) dikelilingi 6 kation Na
Mari kita perhatikan magnesium klorida, MgCl2. Setiap atom logam magnesium melepaskan dua elektron pada kulit terluarnya membentuk ion Mg2+. Dua elektron ini diserahkan kepada dua atom non-logam klor sehingga terbentuk dua ion klorida, Cl- . Mg (2. 8. 2) Mg2+ (2. 8) + 2e [ Cl (2. 8. 7) + e Cl- (2. 8. 8) ] 2x Ion-ion magnesium dan klorida melakukan tarik-menarik dengan gaya elektrostatis sehingga terbentuk MgCl2. Lihat gambar berikut.
Ikatan Ion yang terbentuk pada Magnesium Klorida, MgCl2 Ikatan Ion yang terbentuk pada Magnesium Klorida, MgCl2
Senyawa-senyawa seperti NaCl dan MgCl2 yang berupa padatan terbentuk melalui ikatan ion disebut senyawa ionik. Ikatan ion terjadi antara atom-atom logam dengan non-logam. Dalam ikatan ion jumlah elektron yang dilepas logam sama dengan jumlah elektron yang diterima oleh non-logam. Jadi rumus natrium klorida adalah Na1Cl1, tetapi sering ditulis sebagai NaCl. Rumus magnesium klorida adalah Mg1Cl2, tetapi sering ditulis sebagai MgCl2 Aluminium oksida yang mengandung ion Al3+ dan ion O2- , muatannya menjadi seimbang jika dua ion Al3+ berikatan dengan
tiga ion O2- . Rumus aluminium oksida adalah Al2O3. Dengan cara yang sama berlaku pula untuk ion yang lebih kompleks, misalnya kalsium nitrat yang dibentuk dari ion Ca2+ dan ion NO3 Muatan kedua ion ini akan seimbang jika satu ion Ca2+ berikat-an dengan dua ion NO3 Jadi rumus kalsium nitrat adalah Ca(NO3)2
Latihan 1.
1. Mengapa unsur-unsur golongan VIIIA (gas mulia) bersifat stabil?
2. Mengapa unsur-unsur selain golongan VIIIA (gas mulia) bersifat tidak stabil?
3. Bagaimana cara unsur-unsur selain golongan VIIIA mencapai kestabilan atau mencapai hukum oktet?
4. Sebutkan macam-macam ikatan kimia yang Anda ketahui!
5. Apa yang dimaksud dengan ikatan ion?
6. Apakah syarat terjadinya ikatan ion?
7. Jelaskan terjadinya ikatan ion dan tulislah ikatan ion yang terjadi pada:
a. Mg (Z = 12) dengan F (Z = 9)
b. Ba (Z = 56) dengan Cl (Z = 17)
c. Ca (Z = 20) dengan S (Z = 16)
d. Fe (elektron valensi = 3) dengan Cl (elektron valensi = 7)
IKATAN KOVALEN
Proses pembentukan kestabilan suatu atom tidak hanya melalui pelepasan dan penerimaan elektron, kenyataan kestabilan juga dapat dicapai dengan cara
menggunakan elektron secara bersama. Atom Flor, memiliki nomor atom 7, sehingga memiliki 7 (tujuh) elektron yang berada pada dua tingkat energi yaitu energi pertama (kulit K) dan tingkat energi kedua yaitu kulit L, electron terdistribusi pada orbital 1s2, 2s2 dan orbital p5. Pada orbital p, dua electron dibedakan (biru gelap) berasal dari atom F sebelah kiri dan kanan, kedua atom itu dipergunakan agar konfigurasinya mengikuti gas mulia. Gambar 5.7 A dan B, menunjukkan ikatan kovalen dari senyawa H2, dan adanya gaya tarik kovalen dari setiap inti atom H terhadap pasangan elektron, dan dapat ditarik kesimpulan bahwa gaya tarikmenarik bersih (netto) yang terjadi ketika setiap atom memberikan 1 (satu) elektron tidak berpasangan untuk dipasangkan dengan elektron dari atom yang lain, pada satu ruang kosong, maka pasangan elektron ditarik oleh kedua inti atom tersebut. Ikatan kovalen terjadi karena atomatom yang berikatan memiliki kelektronegatifan yang setara dan tidak memiliki kelebihan orbital kosong yang berenergi rendah. Kondisi semacam ini tampak pada unsure-unsur non logam, paling tidak terdapat antara 4 (elektron) sampai 8 (delapan) elektron yang berada pada kulit terluar. Beberapa pengecualian perlu diperhatikan khususnya untuk unsur H (hidrogen) elektron valensi 1s1 (satu elektron pada tingkat energi terendah, He (Helium) elektron 1s2 (dua elektron pada tingkat energi terendah. Demikianpula untuk B (Boron) memiliki 3 elektron valensi (2s2, 2p1), sehingga unsur non logam cenderung membentuk ikatan kovalen.
Beberapa unsur non logam yang membentuk senyawa kovalen seperti, Hidrogen (H), Karbon (C), Nitrogen (N), Oksigen (O), Posfor (P), Sulfur atau Belerang (S) dan Selenium (Se). Atas dasar kemampuan menarik atau melepas elektron, umumnya muatan dari unsure-unsur non logam adalah +4, -4, -3, -2 dan -1.
Pasangan electron bersama untuk atom F yang membentuk senyawa F2
Ikatan kovalen yang terjadi pada atom H membentuk H2, dengan menggunakan electron bersama dari orbital 1s1
Contoh lain, Pembentukan molekul metana, CH4 dapat kita ikuti pada gambar 11. Atom karbon dengan konfigurasi elektron 2. 4 memerlukan 4 elektron tambahan agar seperti gas mulia neon, sehingga karbon membentuk 4 ikatan kovalen.
Metana yang memiliki Empat Ikatan Kovalen Panggambaran ikatan kovalen didasari pada kaidah oktet (delapan) atau octet rule, menurut kaidah ini elektron valensi berjumlah delapan (s2 dan p6) sebagai bentuk kestabilan dari konfigurasi gas mulia, sehingga jumlah 8 (delapan) elektron merupakan jumlah yang harus dipenuhi untuk membentuk ikatan kovalen, kecuali untuk hidrogen hanya dua elektron. Lewis memperkenalkan cara penulisan ikatan dan senyawa kovalen, pasangan elektron yang dipergunakan bersama digambarkan sebagai garis lurus. Ikatan kovalen dapat terbentuk dari beberapa pasangan elektron, seperti tunggal contohnya F2 atau H2, namun dapat pula terjadi rangkap dua seperti pada molekul gas CO2, dan rangkap tiga terjadi gas astilen C2H2. Pada molekul CO2, atom Karbon menyumbangkan 2 (dua) elektron untuk setiap atom oksigen, demikianpula dengan atom oksigen masing-masing memberikan 2 (dua) elektronnya. Untuk molekul C2H2, dua atom Karbon saling memberikan 3 (tiga elektronnya) sehingga terjadi tiga pasangan elektron, dan setiap atom Karbon juga menyumbangkan satu elektronnya ke atom hidrogen, sedangkan kedua atom hidrogen, masing-masing memberikan satu elektronnya kepada karbon dan membentuk 2 (dua) pasangan elektron, perhatikan Gambar
Gambar 5.8. Ikatan molekul dengan atom penyusun yang berbeda atom H dan O, membentuk senyawa air
Ikatan kovalen rangkap dua pada senyawa CO2 dan rangkap tiga pada senyawa C2H2
IKATAN KOORDINASI
Tidak semua ikatan kovalen yang terjadi, elektron-elektronnya diperoleh dari sumbangan atom-atom yang membentuk ikatan. Beberapa molekul ada yang pasangan elektronnya berasal dari salah satu atom saja, sedang atom lainnya menggunakan pasangan electron itu untuk berikatan. Molekul NH3 mempunyai satu pasang electron yang belum digunakan bersama, sedang ion H+ dapat menerima satu pasang elektron untuk menjadi lebih stabil karena mempunyai konfigurasi elektron helium. Oleh karena itu pasangan electron tersebut dapat digunakan bersama oleh molekul NH3 dan ion H+ sehingga terbentuk ion amonium, NH4 +. Ikatan antara NH3 dengan ion H+ ini juga merupakan ikatan kovalen yang diberi nama ikatan kovalen koordinasi. Adanya ikatan kovalen koordinasi ditandai dengan anak panah H+ ini juga merupakan ikatan kovalen yang diberi nama ikatan kovalen koordinasi. Adanya ikatan kovalen koordinasi ditandai dengan anak panah
Gambar 13. Pembentukan Ikatan Kovalen Koordinasi pada Ion Amonium, NH4+
Bagan reaksi proses pembentukan ikatan kovalen BF3 dan ikatan kovalen koordinasi antara molekul NH3 dan molekul BF3 Gambar 5.13. Anion hidroksida (OH) dan carbonat (CO3)2 yang dibentuk melalui ikatan
Latihan 2
1. Apakah yang dimaksud dengan ikatan kovalen?
2. Tentukan jenis ikatan pada senyawa berikut ini, tergolong ikatan ion atau ikatan kovalen.
a. HCl f. Ag2O
b. H2SO4 g. FeS
c. K2O h. Ca(NO3)2
d. H2CO3 i. BaBr2
e. CH3Cl j. C6H12O6
3. Gambarkan dengan struktur Lewis terjadinya ikatan kovalen berikut dan sebutkan macam ikatan kovalen tunggal atau rangkap.
a. Cl2 (nomor atom Cl = 17) f. CS2 (nomor atom C = 6, S = 16)
b. F2 (nomor atom F = 9) g. C2H2 (nomor atom C = 6, H = 1)
c. CH4 (nomor atom C = 6, H = 1) h. C2H4 (nomor atom C = 6, H = 1)
d. H2S (nomor atom H = 1, S = 16) i. C2H6 (nomor atom C = 6, H = 1)
e. CCl4 (nomor atom C = 6, Cl = 17) j. PCl3 (nomor atom P = 15, Cl = 17)
4. Sebutkan keistimewaan atom karbon!
5. Jelaskan perbedaan antara senyawa kovalen polar dengan kovalen nonpolar!
6. Sebutkan contoh senyawa polar dan nonpolar!
IKATAN LOGAM
Logam yang ada dialam kita temukan sebagai zat tunggal atau unsur, dan kita ketahui bahwa bagian terkecil dari unsur adalah atom, sehingga pasti logam yang kita temukan tersusun oleh banyak atom logam. Ikatan logam terjadi karena adanya saling meminjamkan elektron, namun proses ini tidak hanya terjadi antara dua atau beberapa atom tetapi dalam jumlah yang tidak terbatas. Setiap atom memberikan elektron valensinya untuk digunakan bersama, sehingga terjadi ikatan atau tarik menarik antara atom-atom yang saling berdekatan. Jarak antar atom dalam ikatan logam tetap sama, jika ada atom yang bergerak menjauh maka gaya tarik menarik akan “menariknya” kembali ke posisi semula. Demikian pula jika atom mendekat kesalah satu atom maka akan ada gaya tolak antar inti atom. Jarak yang sama disebabkan oleh muatan listrik yang sama dari atom logam tersebut, lihat Gambar Jarak yang sama disebabkan oleh muatan listrik.
Pada ikatan logam, inti-inti atom berjarak tertentu dan beraturan sedangkan elektron yang saling dipinjamkan bergerak sangat mobil seolah-olah membentuk “kabut elektron”. Hal ini yang meyebabkan munculnya sifat daya hantar listrik pada logam. Keteraturan dari logam karena adanya ikatan antar atom, yang ditunjukan dengan jarak antar atom yang sama, dan atomatom logam tersusun secara teratur menurut suatu pola tertentu. Susunan yang teratur inilah yang dinamakan dengan Kristal. Struktur Kristal pada logam cukup banyak, dalam bahasan ini kita ambil dua struktur Kristal.Body Centered Cubic (BCC), kubus berpusat badan, merupakan struktur kristal yang banyak dijumpai pada logam Crom (Cr), Besi Alpha, Molebdenum (Mo), Tantalum (Ta) dan lain-lain. Struktur kristal ini memiliki satu atom pusat dan dikelilingi oleh 8 atom lainnya yang berposisi diagonal ruang. Ciri khas dari struktur Kristal ini adalah jumlah atom yang berdekatan sebanyak 2 buah dan sering disebut dengan bilangan koordinasi. Face Centered Cubic (FCC), kubus berpusat muka, struktur kristal ini banyak dijumpai pada logam-logam seperti alumunium, besi gamma, Timbal, Nickel, Platina, Ag, dan lain-lain. Atom pusat terletak pada setiap bidang atau sisi, dan terdapat 6 atom. Sebagai ciri khas dari kristal ini, adalah bilangan koordinasinya 4. Struktur Kristal kubus berpusat muka. Jika kita perhatikan besi yang memiliki dua struktur Kristal yaitu besi alpha (BCC) dan gamma (FCC), kedua kristal ini dapat terjadi pada suhu tinggi, untuk alpha terjadi pada suhu sekitar 700oC sedangkan struktur gamma terjadi pada suhu sekitar1100oC
Gambar. Struktur Kristal kubus
berpusat badan
Latihan 3
1. Jelaskan terjadinya ikatan logam!
2. Mengapa logam dapat menghantarkan panas dan listrik?
3. Mengapa logam memiliki titik leleh dan titik didih tinggi?
Glossary
Rangkuman
1. Unsur-unsur stabil dalam sistem periodik terletak pada golongan gas mulia, di mana unsur-unsur pada golongan ini memiliki elektron valensi duplet (He) dan oktet (Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn).
2. Seluruh unsur yang ada dalam sistem periodik mempunyai keinginan untuk mencapai kestabilan, dengan jalan melepaskan elektron, menangkap elektron, maupun dengan jalan menggunakan bersama pasangan elektron.
3. Ikatan ion terjadi bila ada serah terima elektron antara atom yang melepaskan electron (atom unsur logam) dengan atom yang menangkap elektron (atom unsur nonlogam).
4. Ikatan kovalen terjadi pada atom-atom yang masih memerlukan elektron (kekurangan elektron) untuk menjadi stabil. Untuk mencapai kestabilan, atom-atom ini menggunakan bersama pasangan elektronnya.
5. Apabila salah satu atom unsur menyumbangkan pasangan elektronnya untuk digunakan bersama dengan atom lain, di mana atom lain ini tidak memiliki elektron, maka ikatan yang terjadi disebut ikatan kovalen koordinasi.
6. Ikatan kovalen yang terjadi antara dua atom yang berbeda keelektronegatifannya disebut sebagai ikatan kovalen polar, sedang bila terjadi pada dua atom yang memiliki keelektronegatifan yang sama disebut ikatan kovalen nonpolar.
7. Dalam atom-atom unsur logam, ikatan yang terjadi antarelektron valensinya disebut sebagai ikatan logam.
Rujukan
Purba, M., 2006. ”Kimia Untuk SMA Kelas X”., Jilid 1, Erlangga, Jakarta, Halaman 77 s/d 84.
Pangayuanta, T., 2007 “Ringkasan Materi dan Latihan Soal TUNTAS”., Jilid 1, Graha Pustaka, Jakarta, Halaman 21 s/d 24.
Sunardi., “Kimia Bilingual” Jilid 1, Yrama Widya, Bandung, cetakan 1, 2008, Halaman 63 s/d 83.
Sutersna,nana.,” Kimia Untuk SMA kelas X”., Grafindo, Bandung, 2007, Halaman 70 s/d 90.
Tes Hasil Belajar Ikatan Kimia
Pilihan Ganda
Petunjuk :
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Berikut ini yang merupakan konfigurasi elektron gas mulia adalah ….
a. 2.4 d. 2.8.6
b. 2.8.8 e. 2.8.8.4
c. 2.8.7
2. Susunan elektron valensi gas mulia di bawah ini yang duplet adalah ….
a. 54Xe c. 18Ar e. 2He
b. 36Kr d. 10Ne
3. Atom unsur 19K akan menjadi stabil dengan kecenderungan ….
a. melepaskan sebuah elektron membentuk ion K+
b. mengikat sebuah elektron membentuk ion K+
c. melepaskan sebuah elektron membentuk ion K-
d. mengikat sebuah elektron membentuk ion K-
e. membentuk pasangan elektron bersama
4. Atom Ca dengan nomor atom 20 dapat membentuk ion dengan muatan ….
a. +1 c. 0 e. -2
b. +2 d. -1
5. Cara untuk mendapatkan kestabilan atom unsur yang bernomor 6 adalah dengan ….
a. melepaskan 4 elektron valensinya membentuk ion dengan muatan -4
b. mengikat 4 elektron dari atom lain menjadi ion dengan muatan -4
c. melepaskan 4 elektron valensinya membentuk ion dengan muatan +4
d. mengikat 4 elektron dari atom lain menjadi ion dengan muatan +4
e. membentuk 4 pasangan elektron dengan atom lain
6. Atom unsur yang akan membentuk ikatan ion dengan atom unsur X yang bernomor atom 17 adalah ….
a. 6C d. 14Si
b. 8O e. 16S
c. 13Al
7. Atom 12A dan atom 9B akan membentuk senyawa yang ….
a. berikatan ion, rumus kimia AB2
b. berikatan ion, rumus kimia A2B
c. berikatan ion, rumus kimia AB
d. berikatan kovalen, rumus kimia AB2
e. berikatan kovalen, rumus kimia A2B
8. Senyawa klorida dari unsur 20X mempunyai rumus kimia ….
a. X2Cl e. XCl3
b. X2Cl3 d. XCl2
c. XCl
9. Unsur-unsur yang terdapat pada golongan VIIA akan berikatan ion dengan unsur-unsur yang terletak pada ….
a. gol IA dan IIA d. gol IVA dan VA
b. gol IA dan IVA e. gol VA dan VIA
c. gol IIA dan IVA
10. Senyawa yang terbentuk jika 15A berikatan dengan 20B mempunyai rumus kimia ….
a. AB c. A2B e. A3B2
b. AB2 d. A2B3
11. Pernyataan berikut yang benar tentang ikatan kovalen adalah ….
a. terjadi akibat perpindahan elektron dari atom yang satu ke atom yang lain pada atom-atom yang berikatan
b. adanya pemakaian bersama pasangan elektron yang berasal dari kedua atom yang berikatan
c. pemakaian pasangan elektron bersama yang berasal dari salah satu atom yang berikatan
d. terjadinya pemakaian elektron valensi secara bersama-sama yang mengakibatkan terjadinya dislokalisasi elektron
e. inti atom dari atom-atom yang berikatan dikelilingi oleh elektron dari semua atom yang berikatan
12. Unsur X dan unsur Y mempunyai elektron valensi masing-masing 6 dan 7. Rumus dan ikatan yang sesuai jika kedua unsur itu bersenyawa adalah ….
a. XY6 dan ion d. XY2 dan kovalen
b. X2Y dan ion e. X6Y7 dan kovalen
c. XY2 dan ion
13. Unsur L dapat membentuk senyawa LCl3. Dalam sistem periodik, unsur L mungkin terletak pada golongan ….
a. IA dan IIA d. IIIA dan VA
b. IIA dan IIIA e. IIIA dan VIIA
c. IIIA dan IVA
14. Diketahui unsur 6X, 8Q, 11R, 18Y, dan 20T. Ikatan kovalen dibentuk oleh ….
a. X dan Q d. Y dan T
b. Q dan R e. X dan T
c. R dan Y
15. Senyawa di bawah ini yang mempunyai ikatan kovalen dan ikatan ion sekaligus adalah ….(K=19, Cl=17, O=8, H=1, N=7, P=15)
a. KCl c. NH4+ e. PCl5
b. KOH d. Cl2O
16. Di antara molekul-molekul di bawah ini, yang mempunyai ikatan kovalen rangkap dua adalah ….
a. N2 (nomor atom N = 7) d. H2O
b. H2 (nomor atom H = 1) e, NH3
c. SO2 (nomor atom S = 16, O = 8)
17. Pada senyawa NH4Cl terdapat ikatan ….
a. kovalen dan ion
b. kovalen dan kovalen koordinasi
c. ion dan koordinasi
d. ion dan logam
e. kovalen, koordinasi, dan ion
18. Senyawa halida berikut ini yang paling polar adalah ….
a. HF c. HI e. HAt
b. HCl d. HBr
19. Pasangan molekul di bawah ini yang berikatan kovalen polar adalah ….
a. Cl2 dan N2 d. H2O dan CO2
b. Cl2 dan HCl e. CO2 dan SO2
c. HCl dan H2O
20. Diketahui harga keelektronegatifan unsur-unsur H, F, Cl, Br, dan I berturut-turut 2,1; 4,0; 3,5; 2,8 dan 2,5. Molekul yang paling polar adalah ….
a. HF c. HBr e. IF
b. HCl d. HI
21. Di antara molekul-molekul berikut yang paling polar adalah ….
a. F2 c. NF3 e. BF3
b. CF4 d. BeF2
22. Kedudukan elektron-elektron dari atom-atom logam dalam membentuk ikatan logam adalah
a. selalu berada di antara dua atom logam yang berikatan dan dipergunakan secara bersama
b. masing-masing atom logam memberikan elektron valensinya kepada atom logam yang lain
c. tidak terikat pada salah satu atom tetapi dapat bergerak bebas sebagai awan elektron
d. masing-masing elektron valensi berada di antara inti atom logam yang saling berdekatan satu sama lain
e. terikat pada inti atom logam tertentu sesuai dengan junlah proton dari atom logam yang bersangkutan
23. Diketahui data suatu senyawa adalah:
(i) berikatan ion
(ii) rumus ikatan XY2
(iii) jika dilarutkan dalam air menghantarkan listrik
Dari data tersebut, X adalah unsur golongan
a. IA c. IIIA e. VIIA
b. IIA d. VIA
24. Berikut ini data sifat fisik beberapa senyawa:
Senyawa Titik Leleh (oC) Daya Hantar listrik dalam Larutannya
P 801 Kuat
R -68 Tidak Menghantarkan
Jenis ikatan kimia pada senyawa P dan R adalah ….
a. ionik dan kovalen polar
b. ion dan ion
c. ionik dan kovalen polar
d. kovalen polar dan ionik
e. kovalen koordinat dan kovalen polar
0000 Selamat Bekerja 0000
Mengetahui Tanjungpura, Juli 2010
Kepala Sekolah SMAN 1 Tanjungpura Guru Bidang Studi Kimia
Haroan Siregar, S.Si
NIP.19730505 200502 1 001
Drs. Sumardi
NIP. 96306031988031002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar